Wednesday, 17 April 2013

Chapter 2 - Variabel



Dasar dari pemprograman php yang berikutnya adalah bagaimana cara mendeklarasikan suatu variable dan bagaimana mengunakanya. Variable merupakan  sesuatu atau karakter tertentu  yang dapat merepresentasikan sebuah nilai.

Untuk lebih jelas mengenai variable, perhatikan contoh file php dibawah ini :
<?php $var1 = "Programer note"; print $var1; print $var2; $var2 = 12345?>

Perintah pertama merupakan perintah untuk memberikan nilai pada variable $var1. Dimana nilai yang diberikan pada variable tersebut adalah "Programer note". Perhatikan pengunaan tanda petik dua. Karena variable ini bertype string, atau nilai yang akan diberikan padanya bertype string, maka dalam penulisan nilai (value) harus diawali dan diakhiri dengan tanda petik double. (""). Untuk variable ke dua, yaitu $var2, merupakan variable bertype integer. Pada php, kita tidak perlu mendeklarasikan type variable seperti layaknya bahasa pemprograman java dan yang lainya. Karena secara otomatis php akan memeriksa type dari variabel berdasarkan nilai yang diberikan pada variable tersebut.

Perintah-perintah yang berada dibawan sintak variable, merupakan sintak untuk menampilkan suatu pesan. Anda dapat pula menampilkan pesan dengan lebih dari satu variable, dengan menambahkan karakter titik (.) diantara kedua variable tersebut. Sebagai contoh perhatikan file php dibawah ini :


<?php
$var1 = "Programer Note";
$var2 = 12345;
var2; print "<br>";
print $var1 . $print $var1. " " . $var2;
mor vavorit saya
print "<br>"; print "N oadalah $var2";
?>


File php diatas akan menghasilkanlima buah baris. Dimana baris ke dua dan ke empat akan menghasilkan sintak html. Untuk baris pertama, akan menampilkan valu dari $var1 dan $var2 tampa spasi. Sedangkan baris ketiga akan menampilkan gabungan kedua variable namun dipisahkan oleh spasi. Dan baris terakhir akan menampilkan karakter yang terdapat diantara tanda petik beserta value dari variable $var2. Berikut hasil output dari file php diatas :


Program Note12345
Program Note 12345
Nomor vavorit saya adalah 12345


Hal-hal yang perlu diperhatikan saat anda mengunakan variable :
> Case sensitive ( hurup besar kecil adalah beda).
> Selalu diawali dengan tanda dolar ($).
> Nama karakter harus diawali oleh huruf atau sebauh underscore, tidak boleh diawali dengan angka ataupun karakter lain.


Tuesday, 16 April 2013

Chapter 1 - Penulisan Program Sederhana

Dalam bagian ini, kita akan membuat kode program sederhana untuk menunjukkan bagaimana aplikasi PHP bekerja. Pembuatan program agar lebih gampang kita letakkan di C:\XAMPP\htdocs\.

Kita membutuhkan satu file yang akan kita namakan welcome.php

A. Source Code
Penulisan PHP didasari dengan kode
<?php------?>
lalu bukalah notepad dan tuliskan script seperti ini :
<?php
echo "Hallo World";
?>
Echo adalah kode untuk menampilkan suatu output dan dari kode diatas bermaksud untuk menampilkan tulisan Hallo World. Save file tersebut dengan nama welcome.php.
Untuk memanggilnya,buka browser anda dan tuliskan http:\\localhost\welcome.php.

Selain menggunakan echo anda juga bisa menampilkan output menggunakan print.
<?php
print "Hallo World !!";
?>
Perbedaan echo dan print :
- Penggunaan print, dia akan mengembalikan sebuah nilai True atau False.
- Untuk echo, hanya menampilkan output saja dan tidak mengembalikan nilai apapun.

Saran saya gunakan saja echo karena prosesnya lebih cepat daripada print.

TUTORIAL PHP


TUTORIAL WEB PROGRAMMING

Perkenalkan nama saya Dheeka dan disini saya ingin membagi ilmu saya dalam membuat web programming menggunakan PHP. Sebenarnya ada banyak bahasa dalam web programming,secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu Client Side dan Server Side seperti gambar berikut :

                                                                                  SERVER SIDE

Penjelasan :
Disini anda sebagai Client / user yang sedang membuka sebuah browser dan mengirimkan request berupa HTTP Request. Untuk server disini kita gunakan Apache / IIS dari Microsoft. Request yang server terima akan masuk ke dalam database. Lalu dapat diambil menggunakan PHP.
Untuk pemrograman web server tidak hanya menggunakan PHP tapi bisa juga menggunakan ASP.NET,dsb. Setelah data diambil dari database,data dialihkan ke web server mengirimkan koding berupa HTML,image,css,atau javascript dan dapat dibuka pada browser.


PHP Berdiri pada bagian Server Side sedangkan pada Client Side HTML,CSS,dan Javascript. Dengan menggunakan PHP anda bisa membuat website yang dinamis yang bisa berubah-berubah. Nanti saya akan memberikan tutorial menggunakan PHP disertai trik dan tipsnya lalu kita akan belajar membuat website.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PHP :
- Cross Platform : Dapat digunakan pada berbagai macam OS seperti Windows, Linux, dan MacOS
- Codeless : Penggunaan Code pada PHP lebih sedikit daripada pemrograman lainnya,seperti pada pembuatan variabel,program lainnya harus menulisnya secara lengkap tapi di PHP hanya menggunakan fungsi maka variabel tersebut akan dipanggil.

- Dukungan pada pembuatan database : PHP mendukung sekian banyak database seperti MySQL, Oracle Server, Postgre,dll.

Monday, 4 February 2013

Memahami kode dasar CSS


Cascading Style Sheet atau yang disingkat CSS memungkinkan untuk mendesain (style) tampilan dokumen (Php dan HTML) dengan memisahkan isi dari dokumen HTML dengan kode untuk menampilkannya (CSS).
Didalam dunia desain web, layout atau mengatur letak web, format huruf, dan lain nya yang ada dalam sebuah web menjadi bagian yang amat penting bahkan bisa jadi yang paling lama dibanding dengan bagain desain web lainnya. Karena jika kita membua layout yang salah, maka web kita juga akan salah diterjemahkan oleh browser. Hal itu juga bisa disebabkan karena setiap browser memilliki dukungan bahasa(CSS) yang berbeda dan tentunya default dari browsernya sendiri yang berbeda-beda. Browser yang paling rewel soal layout css adalah IE karena kurang dukungannya terhadap CSS.
Jika kita memiliki banyak file HTML, kita hanya perlu satu file CSS, sehingga ketika kita mengganti jenis huruf pada file CSS maka semua file HTML yang berhubungan pada file CSS tersebut akan berubah. CSS distandarisasi oleh W3C (World Wide Web Consortium). CSS dapat dipasang pada dikumen HTML yang telah jadi.
Dalam melayout sebuah web ada dua metode yang sering dipakai untuk membuat sebuah layout halaman web yaitu:
1. Metode Table
2. Metode Div
Manfaat dari CSS:
  1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur,
  2. Ukuran file menjadi lebih kecil, sehingga load file lebih cepat,
  3. Mudah untuk merubah tampilan, hanya dengan merubah file CSS saja,
  4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript.
  5. Digunakan dalam hampir semua web browser.
Pada umunya ada empat bagian yang sering ada dalam layout sebuah web yaitu:
Header –> berisi tema web/ judul
Menu –> menu link web
Content –> isi dari web
Footer –> identitas/ copyright

Atribut ID

Ada dua cara penempatan elemen dalam web dengan CSS yaitu:

1. Position (Posisi)

Mengunakan properti position terdapat 4 cara:
  • Static –> posisi normal (default).
  • Relative –> posisi elemen tergantung dari elemen yang lain.
  • Absolute –> posisi elemen berpatokan pada jendela browser.
  • Fixed –> posisi elemen tetap walaupun digeser.

2. Float (Nempel)

Menggunakan properti float atau clear:
  • Float:left –> elemen akan menempel pada sebelah kiri elemen induk.
  • Float:right –> elemen akan menempel pada sebelah kanan elemen induk.
  • Clear:left –> elemen akan menempel pada sebelah kiri dan berada di bawah.
  • Clear:right –> elemen akan menempel pada sebelah kanan dan berada dibawah
  • Clear:both –> elemen akan berada pada posisi bawah elemen diatasnya.
Gambar dibawah ini adalah dasar-dasar dari pengaturan / format posisi dengan css:
Margin –> jarak/batas elemen dengan elemen lain
Border –> border/gari tepi elemen
Padding–> jarak elemen dengan isi elemen (elemen anak)
Berikut gambar dibawah adalah format standar untuk membuat tampilan dengan CSS:
contoh penulisan css :
<html>
<head>
<style type = "text/css">
#header {
width:900px;
height:50px;
border: 1px solid #640404;
}
#headerLeft {
width:400px;
background-color:#CCCCCC;
height:50px;
float:left;
text-align:center;
}
#headerRight {
width:450px;
background-color:#999999;
height:50px;
float:right;
text-align:center;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>Sample</h1>
<div id = "header">
<div id="headerLeft">Header Left</div>
<div id="headerRight">Header Right</div>
</div>
</body>
</html>
Ada 3 cara untuk memasang CSS pada dokumen HTML yaitu:
  1. External Style Sheet (file CSS berbeda dari file HTML),
  2. Internal Style Sheet (Kode CSS dipasang di dalam tag head HTML)
  3. Inline Style Sheet (Kode CSS langsung dipasang di tag HTML, tidak direkomendasikan).
Saya sarankan anda menggunakan cara External Style Sheet karena lebih mudah dalam mengelolanya. Disini saya akan menerangkan dasar-dasar CSS. Langsung saja kita coba kode berikut ini:
Penempatan CSS dalam HTML

Internal CSS

Metode penulisan kode CSS langsung dalam file HTML. contoh:
<html>
<head>
<style type = "text/css">
.header {
width:900px;
height:50px;
border: 1px solid #640404;
}
.headerLeft {
width:400px;
background-color:#CCCCCC;
height:50px;
float:left;
text-align:center;
}
.headerRight {
width:450px;
background-color:#999999;
height:50px;
float:right;
text-align:center;
}
</style>
</head>
<body>

Eksternal CSS

file CSS terpisah dengan HTML. Buat file dengan ekstention .css. contoh:
<html>
<head>
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”public.css”/>
</head>
<body>
</body>
</html>

Inline CSS

Penulisan kode CSS dalam tag HTML. contoh:
<html>
<head>
</head>
<div style="background-color:#999999; text-align:center;">Inline CSS</div>
</body>
</html>
Jika kita menggunakan teknik external CSS, maka kita perlu membuat file css, misal buat file dan simpan dengan nama style.css
Didalam HTML kita perlu memanggil file CSS dengan menggunakan tag <link> yang diletakkan diantara tag<head>. Pada contoh CSS selanjutnya kita menggunakan teknik external CSS, jadi gunakan saja file style.css dan coba.html anda hanya perlu mengubah isinya. Untuk file HTML anda gunakan coba.html dan ubah isinya pada bagian<body> saja bagian yang didalam <head> tidak usah diapa-apakan.
Untuk memanggil CSS dalam tag HTML kita perlu menggunakan atribut class untuk memanggil CSS selector (dalam contoh diatas selectornya title dan thank). Dengan demikian apabila semua halaman anda memanggil class title, dan jika anda ingin mengganti font untuk semua halaman anda cukup mengubah selector CSSnya saja. Bagaimana anda sudah paham kegunaan CSS.
CSS memiliki ratusan properties dan values, tentu saja saya tidak akan menerangkan semuanya, saya hanya akan menerangkan yang penting-penting saja.
Tidak semua browser dapat menampilkan jenis huruf yang kita spesifikasikan didalam CSS. Untuk itu kita perlu mendeklarasikan lebih dari satu jenis huruf agar browser mengenal jenis huruf yang digunakan. Anda dapat menggunakan property font-family, yang mirip dengan tag <font>.
Sebagai contoh anda ingin menampilkan dari keluarga huruf Serif dan hurufnya Times yaitu Times New Roman. Anda dapat menuliskannya dari yang paling spesifik sampai yang umum, sehingga jika browser tidak mengenal fontnya, maka browser akan otomatis melihat font yang umum. Untuk lebih jelasnya lihat bkode berikut:
<h1 style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif">Serif font</h1>

Link

Salah satu hal yang menarik dalam CSS anda dapat mengubah warna pada setiap link, menghilangkan garis bawah pada link sehingga jika anda bosan dengan link yang berwarna biru tua terang dengan garis bawah anda dapat mengubahnya.
Coba kode CSS berikut:
a.link1:link {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #C87C28; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: none;
}
a.link1:visited {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #CC6600; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: none;
}
a.link1:hover {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #C87C28; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: underline
}
a.link1:active {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #C87C28; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: none;
}
a.link2:link {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #663300; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: underline;
}
a.link2:visited {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #800000; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: none;
}
a.link2:hover {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #ff6600; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: underline overline;
}
a.link2:active {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #ff6600; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: underline;
}

Sunday, 3 February 2013

Cara Upload Wordpress di 000webhost menggunakan FileZilla

Setelah pendaftaran Hosting Gratis yang saya bahas di Daftar 000webhost dengan domain dot tk tentu saja pendaftaran hosting itu bertujuan untuk kalian yang ingin membuat website misalkan membangun website kita dengan CMS seperti yang pernah saya jelaskan di Penjelasan dari CMS , sebagai contoh kita akan menggunakkan CMS Wordpress, untuk upload File CMS ke Hosting kita gunakan software fillezilla yang bisa kamu download disini , dan download wordpressnya disini. jika sudah kita mulai tahapan-tahapannya.

  1. Sekarang login akun 000webhost mu.pilih Go to CPanel.
  2. Pilih View Account Details untuk melihat akun detail yang akan kita gunakan untuk upload wordpress
  3. Sekarang kita buat terlebih dahulu Databasenya, pilih menu Quick Links ada di bagian paling bawah, pilih MySQL management di open link new tab untuk mempermudah tahapan berikutnya
  4. Isi MySQL database name misalkan dengan wpdb, MySQL user name misalkan dengan wpdb (databasename dan username harus sama)
  5. Isi Password for MySQL user dengan password yang kamu inginkan, klik create database jika sudah, setelah itu akan ada tampilan seperti dibawah ini
  6. Simpan data-data dari database tersebut untuk nanti digunakan.
  7. Berikutnya extract file wordpress yang telah di download dan buka aplikasi FileZillajika kamu sudah instalkan
  8. Isi bagian gambar seperti dibawah ini dengan Server Name dan Username pada bagian Account Information
  9. gambar filzilla
    gambar account information
    Isi bagian nama dengan servername, nama pengguna dengan username pada acount information dan kata kunci dengan password akun 000webhost mu, untuk port tidak usah di isi dan klik tombol koneksi cepat jika sudah.
  10. Untuk menggampangkan penjelasan pada File Zilla saya buat menjadi Bagian A, B,C, dan D agar mudah dimengerti seperti gambar di bawah ini.
  11. Pada Bagian D double klik root public html
  12. Pada bagian A cari file Wordpress yang telah di extract, jika sudah buka atau klikFolder wordpress tersebut
  13. Maka Pada Bagian C akan tampil isi dari Folder Wordpress tsb, sekarang blok semua file pada bagian C klik kanan dan Pilih Upload.
  14. dan tunggu sampai proses upload di root public html selesai
  15. Sedikit tambahan jika ada Pengiriman yang gagal seperti gambar dibawah ini
  16. Klik tab Pengiriman Gagal klik kanan pada salah satu file pada tab Pengiriman Gagal pilihProses Antrian.
  17. Sekarang Buka URL domain dot tk yang kamu daftarkan di 000webhost, maka akan ada tampilan seperti dibawah ini, pilih Create a Configuration File
  18. Pilih Lets go, sekarang kamu buka akun Mysql yang kamu simpan seperti pada Tahap No 5 untuk mengisi Konfigurasi set up Wordpress atau kampu masuk CPanel dan pilih Mysql


  19. Isi Data Base Name dengan Database Mysql(a2814537_wpdb) dan Username (a2814537_wpdb), Database Host dengan isi dari Mysql Host(mysql17.000webhost.com) seperti gambar diatas
  20. Lalu pilih Submit, Run the install, dan Isi Informasi Admin Wp yang dibutuhkan seperti username, password untuk login nanti dll, Klik Install wordpress
  21. Login akun admin Wp tadi yang dibuat, dan Selesai

Wednesday, 19 December 2012

Dheeka Holic: Membuat Tema Simple Untuk Wordpress

Dheeka Holic: Membuat Tema Simple Untuk Wordpress: Untuk mulai membangun tema Anda , terlebih dahulu membuat sub -folder dalam direktori wp-content/themes dalam folder WordPress Anda ...

Membuat Tema Simple Untuk Wordpress

Untuk mulai membangun tema Anda, terlebih dahulu membuat sub-folder dalam direktori wp-content/themes dalam folder WordPress Anda. Untuk tujuan dari tutorial ini, kita akan memanggil folder "tutorial_theme". Nama folder harus sesuai deng`n nama tema yang ingin Anda buat. Untuk melakukan hal ini Anda dapat menggunakan salah satu klien FTP favorit Anda atau File Manager di cPanel Anda.

Sebelum Anda mulai membuat tema, Anda harus memutuskan bagaimana tata letak situs web Anda akan terlihat seperti. Dalam tutorial ini kita akan membangun theme WordPress yang terdiri dari header, sidebar, area konten dan footer, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:






Untuk melakukan hal ini kita harus membuat file-file berikut ke direktori tutorial_theme:

  • header.php - File ini akan berisi kode untuk bagian header dari tema;
  • index.php - Ini adalah file utama untuk tema. Ini akan berisi kode untuk Main Area dan akan menentukan di mana file lainnya akan dimasukkan;
  • sidebar.php - File ini akan berisi informasi tentang sidebar;
  • footer.php - File ini akan menangani footer Anda;
  • style.css - File ini akan menangani styling tema baru Anda;

Sekarang mari kita lihat lebih dekat pada setiap file dan apa yanf harus diisi: 

Header.php :

Dalam file ini, Anda harus menambahkan kode berikut:

<html>
<head>
<title>Tutorial theme</title>
<link rel="stylesheet" href="<?php bloginfo('stylesheet_url'); ?>">
</head>
<body>
  <div id="wrapper">
    <div id="header">
      <h1>HEADER</h1>
    </div> 
Pada dasarnya, ini adalah kode HTML sederhana dengan satu baris yang berisi kode php dan fungsi WordPress standar. Dalam file ini Anda dapat menentukan meta tag seperti judul website Anda, meta deskripsi dan kata kunci untuk halaman Anda.

Tepat setelah judul baris kita tambahkan <link rel = "stylesheet" href = "<php bloginfo ('stylesheet_url');?>"> untuk memberitahu WordPress untuk memuat file style.css. Ini akan menangani styling dari situs web Anda. Kode <php bloginfo ('stylesheet_url');?> adalah bagian dari garis yang berfungsi memuat file stylesheet pada Wordpress.

Selanjutnya, kita telah menambahkan awal dari "div" dengan wrapper class yang akan menjadi wadah utama website. Kita telah menetapkan kelas untuk itu sehingga kita bisa memodifikasi melalui file style.css.

Setelah itu kita telah menambahkan HEADER label sederhana dibungkus dengan "div" dengan kelas "header" yang akan ditentukan kemudian dalam file stylesheet.


index.php
 <?php get_header(); ?>
   
<div id="main">
  <div id="content">
    <h1>Main Area</h1>
    <?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
    <h1><?php the_title(); ?></h1>
    <h4>Posted on <?php the_time('F jS, Y') ?></h4>
    <p><?php the_content(__('(more...)')); ?></p>
    <hr>
    <?php endwhile; else: ?>
    <p><?php _e('Sorry, no posts matched your criteria.'); ?></p>
    <?php endif; ?>
  </div>

  <?php get_sidebar(); ?>

  </div>

<div id="delimiter"></div>

<?php get_footer(); ?>

Kode dalam file ini dimulai dengan <get_header php ();?> Yang akan menyertakan file header.php dan kode di dalamnya di halaman utama. Ini menggunakan fungsi WordPress internal untuk melakukan hal ini. Kita akan menjelaskan hal ini secara rinci nanti dalam tutorial ini. Kemudian kita telah menempatkan teks di Area Main untuk menunjukkan bagian mana dari tema Anda ditampilkan di daerah ini.

Beberapa baris berikutnya terdiri dari kode PHP dan standar Wordpress fungsi. Kode ini memeriksa apakah Anda memiliki posting di blog Anda diciptakan melalui wilayah administrasi Wordpress dan menampilkannya.

Selanjutnya, kita menyertakan file sidebar.php dengan baris ini - <php get_sidebar ();?>. Dalam file ini Anda dapat menampilkan kategori posting Anda, arsip dll

Setelah baris ini, kita menyisipkan "div" kosong yang akan memisahkan area Main dan Sidebar dari footer.

Akhirnya, kita menambahkan satu baris terakhir - <php get_footer ();?> Yang akan menyertakan file footer.php di halaman Anda.

 
 sidebar.php

<div id="sidebar">
  <h2 class="sidebartitle"&ft;<?php _e('Categories'); ?></h2>
  <ul class="list-cat">
    <?php wp_list_cats('sort_column=name&optioncount=1&hierarchical=0'); ?>
  </ul>
 
  <h2 class="sidebartitle"><?php _e('Archives'); ?></h2>
    <ul class="list-archives">
      <?php wp_get_archives('type=monthly'); ?>
    </ul>
</div>
 Dalam file ini kita menggunakan fungsi internal Wordpress untuk menampilkan Kategori dan Arsip posting. Fungsi WordPress mengembalikan mereka sebagai daftar item, karena itu kita telah membungkus fungsi yang sebenarnya dalam daftar (tag <ul>).

footer.php
<div id="footer">
  <h1>FOOTER</h1>
</div>

</div>

</body>
</html>
Dengan kode ini kita menambahkan label FOOTER sederhana. Alih-alih kode ini Anda dapat  
menambahkan link, teks tambahan, informasi hak cipta untuk theme dan benda-benda tambahan.

style.css

body {
    text-align: center;
}

#wrapper {
    display: block;
    border: 1px #a2a2a2 solid;
    width:90%;
    margin:0px auto;
}

#header {
    border: 2px #a2a2a2 solid;
}

#content {
    width: 75%;
    border: 2px #a2a2a2 solid;
    float: left;
}

#sidebar {
    width: 23%;
    border: 2px #a2a2a2 solid;
    float: right;
}

#delimiter {
    clear: both;
}

#footer {
    border: 2px #a2a2a2 solid;
}

.title {
    font-size: 11pt;
    font-family: verdana;
    font-weight: bold;
}
 File css sederhana menetapkan terlihat dasar tema Anda. Baris tersebut mengatur latar belakang halaman Anda dan mengelilingi bagian utama dari situs Anda dengan perbatasan untuk kenyamanan. Pada titik ini website Anda akan terlihat seperti ini:


Selamat Mencoba ^_^